Riau – Sejumlah guru di Provinsi Riau menyampaikan pesan kepada presiden dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendatang. para guru mengharapkan program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) dari Kemendikbudristek terus dijalankan walaupun kabinet pemerintahan berganti.
“Meski presiden berganti dan menteri berganti, semoga Pendidikan Guru Penggerak terus berlanjut karena bermanfaat bagi para pengajar,” kata seorang guru penggerak dari SDN 126 Pekanbaru, Riau Muhamad Febriansetiana di Pekanbaru, Jumat (9/8/2024).
PGP adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 6 bulan bagi calon guru penggerak. Selama menjalani program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya.
Febri adalah guru penggerak angkatan pertama tahun 2020 yang mengikuti pendidikan sembilan bulan. Menurutnya, program PGP membuat pola pikir guru terhadap murid, kelas, aset sekolah, dan yang lainnya menjadi berubah.
Ia mengaku banyak informasi dari PGP yang bisa diterapkan di sekolah, baik dengan murid, guru, maupun wali murid. Bahkan berkat program tersebut dirinya bisa menjadi kepala sekolah di usia 32 tahun. Ini sebelumnya tidak pernah dia bayangkan.
“Memang ilmu yang kami dapatkan sangat berguna ketika menjadi kepala sekolah. Makanya berharap Pendidikan Guru Penggerak tetap berlanjut,” katanya.
Guru lainnya dari SDN 47 Kota Pekanbaru, Suryanti mengatakan hal sama. Dengan PGP ia menjadi lebih percaya diri dan bisa mengajak anak didik lebih berkreasi.
“Sebelum mengikuti program ini kami berpandangan mengerjakan seadanya saja. Tapi setelah mengikuti guru penggerak kami bisa memanfaatkan apa yang ada,” katanya.
Evaluasi
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Nunuk Suryani mengatakan program PGP bertujuan memberikan ruang kepada guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran.
“Selain itu juga merupakan upaya untuk menjadikan para guru sebagai pemimpin pembelajaran,” katanya.
Menurut dia, kedatangannya ke Provinsi Riau untuk mendengarkan pengalaman para guru yang sudah mengikuti program itu sebagai bahan evaluasi nasional.
Sumber: Antara